Jendela Ala

Putra Aceh Jaya, Ketua STAI-PTIQ Aceh Raih Gelar Doktor

×

Putra Aceh Jaya, Ketua STAI-PTIQ Aceh Raih Gelar Doktor

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH JAYA – Musa Alfadhil, Pria kelahiran Sango Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya berhasil meraih gelar Doktor dalam Sidang Terbuka atau Promosi Doktor di Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis 8 September 2022.

 

ADVERTISEMENTS
BANNER

Gelar tersebut diraihnya setelah mempertahankan Karya Ilmiah Disertasinya. Judul Paradigma Konstruktivistik Dalam Sistem Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Kota Banda Aceh.

 

Diketahui, dalam proses sidang berjalan dengan khitmat itu, penguji dipimpin oleh Prof. Eka Sri Muliani., MA., Ph.D sebagai ketua sidang, juga sebagai Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry. Dr. Yusra Jamali, M.Pd, selaku sekretaris, juga sebagai Ketua Prodi S-3 PAI Pascasarjana UIN Ar-Raniry.

 

Kemudian, Dewan Penguji lain yakni Prof. Dr. Saifullah Idris, M. Ag, Dr. Fuad Mardatillah, MA, Dr. Luthfi Auni, MA, Dr. Al husaini M. Daud, MA, serta Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA dan Dr. Sri Suyanta, M. Ag, ke duanya sebagai promotor.

 

Musa Alfadhil, juga sebagai Ketua Pergunu Aceh Jaya, menyampaikan bahwa penelitiannya menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tahapan pertama menentukan permasalahan, studi literatur, penetapan lokasi, pengumpulan data, analisis data, dan hasil penelitian.

 

Kata dia, ada enam indikator kognitif yang berkontribusi dalam pendekatan konstruktivistik. Yang juga merupakan identitas dari konsep kognitif.

 

“Diantaranya mengigat, memahami, menerapkan, menganalisa, menilai dan mencipta.”

 

Menyangkut dengan teori, lanjut Fadhil, dia menggunakan teori perkembangan intelektual. Terdapat struktur perkembangan intelektual siswa atau populer disebut dengan skema kognitif piaget.

 

Adapun jenis proses kognitif jeans piaget itu ada beberapa. Pertama Skemata, merupakan kumpulan gambaran atau kategori digunakan oleh individu ketika berinteraksi dengan lingkungan.

 

Ke dua Asimilasi, yaitu siswa memasukan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. “Kemudian pengetahuan itu diadaptasi, sehingga terbangunlah pengetahuan baru,” ujar dia.

 

Yang ke tiga Akomodasi, yaitu Individu merubah dirinya agar berkesesuaian dengan apa yang diterima dari lingkungannya.

 

Ke empat Ekuilibrasi, suatu sistem yang mangatur dalam organ diri individu agar mampu mempertahankan keseimbangan dan beradaptasi terhadap lingkungannya.

 

Jadi, ungkap Fadhil, dalam mengkonstruksi pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran pendidikan Agama Islam perlu adanya dimensi tradisi, dimensi pengalaman, dan dimensi perhatian.

 

“Yang mana ke tiganya itu perlu keterlibatan dimensi spiritual,” tutupnya.

 

Turut hadir saat sidang promosi itu, pimpinan, dosen dan mahasiswa STAI-PTIQ serta Pengurus PC PERGUNU Aceh Jaya, provinsi dan kabupaten/kota lainnya.

 

Selain itu, hadir juga beberapa tokoh dan pejabat diantaranya Pj Bupati Aceh Jaya, diwakili Plt Sekda, Safrul Maryadi, Anggota DPRA Azhar Abdurrahman, Malek Musa Ketua IKAJAYA, Azwar Thayeb, Muhammad Yusuf, Ketua yayasan Baitul Makmur Aceh Jaya.

 

Kemudian, Tgk Muhibbuthabary, H. Muhammad Hatta, ke duanya merupakan Wakil Ketua MPU Aceh, Abu Bakar, Kadis Pendidikan Aceh Jaya, para Dosen UIN Ar-Raniry, perguruan tinggi negeri dan swasta dan tokoh-tokoh pendidikan lainnya.

 

Redaksi/DEP melaporkan