Nasional

Menuju KTT G20, Ini Cara Millenials dan Gen Z Sukseskan Presidensi G20 Indonesia

Avatar photo
×

Menuju KTT G20, Ini Cara Millenials dan Gen Z Sukseskan Presidensi G20 Indonesia

Sebarkan artikel ini

IG.NET, JAKARTA – Menjelang puncak pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 15 hingga 16 November 2022 mendatang, pemerintah terus mendorong kontribusi aktif generasi muda menyukseskan rangkaian Presidensi G20 Indonesia.

 

Di Universitas Pertamina (UPER), dikatakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Hubungan Internasional, Dr. Indra Kusumawardhana, S.Hum., M. Hub. Int., berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya Presidensi G20 Indonesia.

 

“Selain edukasi melalui publikasi di media sosial, melalui Himpunan Mahasiswa (HIMA) kami juga secara rutin melaksanakan forum diskusi, kajian, dan seminar dengan tema G20.”

Dokumentasi: Pelaksanaan Perkuliahan Jarak Jauh dengan Tema “Kebijakan Luar Negeri Indonesia pada Forum G20” dengan narasumber Co-Sherpa G20 Indonesia sekaligus Staf Khusus Program Prioritas Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Dian Triansyah Djani, 2022.

 

Kebetulan, salah satu dosen pengampu Mata Kuliah Negosiasi dan Diplomasi, merupakan Co-Sherpa G20 Indonesia. Sehingga, sharing kepada para mahasiswa menjadi lebih relevan dengan perkembangan saat ini, imbuhnya saat wawancara daring, Kamis 14 Juli 2022.

 

Co-Sherpa G20 Indonesia sekaligus Staf Khusus Program Prioritas Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Dian Triansyah Djani, mengatakan untuk menyukseskan Presidensi G20 Indonesia para generasi muda dapat mengambil peran dalam membangun kesadaran, menciptakan forum diskusi, dan menginisiasi kolaborasi.

LIHAT JUGA:   Praktisi Hukum: Polri di Bawah Kemendagri Buka Ruang Intervensi
Dokumentasi: Pelaksanaan Model of ASEAN Meeting Universitas Pertamina (MAM UP) 2019.

 

Pernyataan itu, disampaikannya dalam kuliah umum dilaksanakan Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional UPER beberapa waktu lalu.

 

Kata Dian, Masukan dari generasi muda sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk menyusun dan merumuskan kebijakan. Sejumlah organisasi pemuda bahkan telah melakukan langkah nyata untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial.

 

“Misalnya Society for Renewable Energy (SRE) yang telah secara aktif meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya energi baru terbarukan, yang menjadi salah satu agenda prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia,” jelasnya.

 

Presiden Dewan Keamanan PBB Periode 2019-2020 tersebut melanjutkan, langkah kecil yang dilakukan mahasiswa akan sangat berpotensi menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

 

“Misalnya dengan menyosialisasikan, mendukung, bahkan menghadiri berbagai event dalam rangkaian KTT G20. Atau, menyebarkan berita positif melalui media sosial,” terang Dian.

 

Disebutkan Badan Pusat Statistik (BPS), dari hasil sensus penduduk Tahun 2020 diketahui jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial yang mencapai 25,87 persen, dan generasi z yang mencapai 27,94 persen dari total populasi.

 

Artinya, segala keputusan dalam pertemuan forum kerja sama ekonomi internasional tersebut akan sangat berpengaruh bagi kedua generasi yang akan mendominasi usia produktif selama beberapa tahun ke depan.

LIHAT JUGA:   Sugiono: Rezim yang Tidak Bisa Urus Rakyat Sendiri Tak Berhak Komentari Kebijakan Negara Lain

 

Ekspertis di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan Migrasi Internasional sekaligus Dosen Prodi Hubungan Internasional UPER, Naeli Fitria, M.A., mengungkapkan institusi pendidikan seperti universitas menjadi salah satu tonggak utama kesuksesan Presidensi G20 Indonesia.

 

“Dengan sumber daya akademisi yang dimilikinya, institusi pendidikan tinggi seperti UPER dapat memberikan sumbangsih. Misalnya kajian keilmuan atau penelitian yang berpotensi untuk diimplementasikan dan ditindaklanjuti menjadi proyek ilmiah atau kebijakan di sektor riil,” ujarnya.

 

Peran aktif para mahasiswa dalam memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah dan solusi terhadap permasalahan sosial, lanjut Naeli, juga telah banyak terbukti bisa sampai hingga ke level pengambilan keputusan tingkat internasional.

 

“Dalam kegiatan Energy Transitions Youth Forum di bawah naungan Energy Transitions Working Group G20 misalnya. Para generasi muda telah melakukan langkah nyata dalam mendukung percepatan transisi energi,” tuturnya.

 

Bagi siswa/siswi yang tertarik pada isu kerja sama internasional, dan ingin menjadi diplomat atau bekerja di organisasi atau lembaga internasional, dapat bergabung di Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pertamina (UPER).

 

Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) dan Seleksi Nilai UTBK (Non Tes) untuk Tahun Akademik 2022/2023.

 

Universitas Pertamina juga menyiapkan beasiswa dengan nilai mencapai 25 Milyar Rupiah. Informasi pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id. ***

 

Redaksi/DEP/Melaporkan

Mendagri Ibu Kota Negara Tetap Jakarta
Nasional

INDONESIAGLOBAL, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan status Jakarta masih menjadi ibu kota negara. Perubahan nomenklatur Jakarta…