Jendela BarselaNanggroe AcehOlahraga

Bangkit Dari “Mati Suri” Efek Covid, Disparpora Agara “Gas” Arung Jeram

Avatar photo
×

Bangkit Dari “Mati Suri” Efek Covid, Disparpora Agara “Gas” Arung Jeram

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH TENGGARA – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Aceh Tenggara dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAZI) menggelar Kejuaraan Arung Jeram R6 Terbuka tingkat kabupaten tahun 2022.

 

Kegiatan olaharaga Arung Jeram itu dijadwalkan sejak 1 Juli, hingga 3 juli 2022, berlangsung di Sungai Alas Desa Lawe Sekerah Kecamatan Badar Agara, Kabupaten Aceh Tenggara.

 

Kadis Disparpora melalui Kabid Pariwisata Indra Wahyudi, kepada IndonesiaGlobal, mengatakan jumlah peserta lomba sebanyak 168 orang.

 

“Tiap tim berjumlah enam orang. Satu antaranya sebagai cadangan, dengan total hadiah keseluruhan yakni Rp35 juta,” imbuh Indra, Sabtu 2 Juli 2022.

Foto : Disparpora Kabupaten Aceh Tenggara, dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAZI) menggelar Kejuaraan Arung Jeram R6 Terbuka 2022. (Salihan/IGN)

 

Dia menjelaskan, jika kejuaraan Arung Jeram digelar ini terbuka untuk umum (Open Man) sebelumnya, pelajar dan SKPK atau OPD daerah ini.

 

Kata dia, dari kemarin hingga hari ini kejuaraan sudah dimulai dengan kategori lomba, yaitu Heat To Head, 24 Tim (Enam Pemain, satu cadangan, satu Official).

LIHAT JUGA:   Gas LPG 3 Kg Langka di Agara, Sekali Dapat Harga Bisa Dua Kali Lipat
Foto : Sejarah perkembangan Olaharaga Arung Jeram di tanah air, itu tidak dapat terlepas dari Sungai Alas. (Salihan/IGN)

 

Adanya kegiatan ini, tujuan kita untuk untuk menggali potensi olahraga Arung Jeram dan wisata sungai di Kabupaten Aceh Tenggara. Sehingga hal itu dapat dikembangkan ke depannya, menurut Indra.

 

“Kejuaraan digelar ini juga memperkenalkan Sungai Alas, sebagai sungai yang memiliki potensi olahraga Arung Jeram ke dunia internasional pun nasional.”

 

Selain itu, juga bertujuan sebagai ajang promosi wisata dalam meningkatkan minat kunjungan wisata ke Kabupaten Aceh Tenggara, ungkap Indra, menceritakan awal mula Arung Jeram di wilayahnya.

Foto : Kejuaraan Arung Jeram R6 Terbuka Tingkat Kabupaten di Sungai Alas. (Salihan/IGN)

 

“Sejarah perkembangan Arung Jeram di tanah air, itu tidak dapat terlepas dari Sungai Alas,” menurut Indra. Di sinilah (Sungai Alas)  mulanya kegiatan arung jeram dikembangkan secara komersial oleh tim Sobek Expedition sekira awal tahun 80-an.

LIHAT JUGA:   KIP Abdya Gelar Rapat Pleno Terbuka Hasil Pilkada 2024

 

Sejak itu, cerita dia, perkembangan Arung Jeram secara komersil mulai berkembang di Bali, Sulawesi dan Jawa Barat, bahkan hingga berkembang luas di tanah air.

 

Kata Indra, selain kegiatan komersial atau jauh sebelumnya, kelompok-kelompok pencinta alam dan penggiat kegiatan alam bebas telah melakukan beberapa ekspedisi menyusuri sungai-sungai di Indonesia.

 

“Termasuk halnya Sungai Alas, yang menjadi salah satu tempat populer dalam melakukan kegiatan olahraga arus deras dalam menguji adrenalin.”

 

Kemudian, seiring waktu berjalan dengan semakin membaiknya kondisi pariwisata paska Pandemi Covid-19 dan sejalan dengan program Rencana Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Dataran Tinggi Gayo Alas (DTGA).

 

Maka untuk mendorong kemajuan pariwisata di daerah, Pemkab melalui Disparpora Agara bersama dengan FAJI Agara, menggelar Kejuaraan Arung Jeram R6 Terbuka Tingkat Kabupaten di Sungai Alas.

 

“Ini merupakan momentum penting dalam menarik perhatian para penggemar wisata Arung Jeram untuk kembali menelusuri Sungai Alas paska sekira tiga tahun sepi akibat dampak pandemi Covid-19,” tutup Indra.***

 

MAG/ Salihan Beruh Melaporkan

Editor : VID