IG.NET, SUBULUSSALAM – Sejumlah pemilik kebun kelapa sawit di Desa Lae Oram Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam sesalkan puluhan titik tumpukan material pengerasan jalan persis di badan jalan lokasi kebun mereka.
Pasalnya, tumpukan itu dipastikan telah menghambat pemilik kebun memanen sawit. Padahal selama ini hal itu tidak pernah terjadi. Hal itu dikatakan salah satu pemilik kebun, Saraan, mewakili sejumlah pemilik kebun lain.
Kata dia, dalam setiap dua minggu, sekali panen. Minggu ini pasti nggak bisa. Dan nggak tau sampai kapan bisa memanen normal,” sesal J. Saraan, di lokasi kepada IndonesiaGlobal, Senin 6 Juni 2022.
Dia mengaku, jika fakta di sana baru dia ketahui saat bersama IGN turun ke lokasi. Menyusul laporan masyarakat, yang mana pekerjaan mereka terganggu saat memanen gegara material tersebut.
Dia pun berharap, kontraktor terkait bertanggungjawab. “Segera bekerja sesuai pemanfaatan material. Jangan justru terkesan menghambat pemilik kebun memanen sawit,” pungkas Saraan.
Anehnya, ungkap dia, di lokasi tidak ada tanda atau papan nama, jenis pekerjaan dan lainnya. Saraan, berharap jika dalam mengelola sebuah pekerjaan pihak terkait harus lebih profesional.
“Ini udah macam proyek siluman pula, nggak ada papan nama. Entah untuk apa tumpukan material ini.” Sesal Saraan, berharap kontraktor dan pihak terkait segera melakukan langkah positif agar pekebun di sana tidak gagal memanen sawit, kata dia.***
Khairul Malaporkan
Editor : VID