Jendela Ala

Kasus PMK Bertambah di Aceh Barat, Ratusan Hewan Diduga Terpapar

Avatar photo
×

Kasus PMK Bertambah di Aceh Barat, Ratusan Hewan Diduga Terpapar

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH BARAT – Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (UPT-Puskeswan) wilayah II Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, ungkap 253 hewan ternak diduga terkena penyakit mulut dan kuku (PMK), dalam wilayah Kecamatan Arongan Lambalek.

 

“253 hewan kemungkinan besar akan terindikasi PMK juga,” imbuh Kepala UPT Puskeswan, drh. Abdillah Taufiq, saat dihubungi via telepon seluler, Senin 30 Mei 2022 siang.

 

Diketahui, hewan ternak terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku pada Jum’at 27 Mei lalu, hanya sebanyak 115 ekor. Namun data terbaru menyimpulkan telah bertambah sebanyak 32 ekor. “Jadi sudah 147 hewan ternak terindikasi PMK,” ungkap Abdillah.

LIHAT JUGA:   Salim Fakhry -Heri Al Hilal Raih Suara Terbanyak di Pilkada Agara
Foto : UPT-Puskeswan wilayah II Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, 253 hewan ternak diduga terkena PMK. (Ist)

 

Menurut informasi terbaru diterima, ada tambahan sekitar 253 hewan berpopulasi PMK di Desa Seunebok Lhung, Kecamatan Arongan Lambalek. Mengakui, adanya penambahan hewan terkena penyakit mulut dan kuku itu, berkat laporan langsung masyarakat setempat. Dimana gejala ditimbulkan sama persis dengan penyakit PMK.

 

“Tadi pagi kita duduk sama Kepala Desa Seunebok Lhung dan tokoh masyarakat, kita diberitahukan warga, ada 253 hewan dilihat gejalanya sama dengan penyakit PMK,” terangnya.

LIHAT JUGA:   Hasil Pleno, Mualem-Dek Fadh Raup 67.523 Suara di Agara
Foto : Ada penambahan hewan terkena PMK, berkat laporan masyarakat dimana gejala ditimbulkan sama persis. (Ist)

 

Namun, Abdillah sendiri mengaku tidak dapat melihat langsung kondisi 253 hewan tersebut. Lantaran telah dilepas oleh pemilik ternak, dan mencurigai dapat menyebar sampai 253 hewan menderita jenis penyakit yang sama lantaran populasi PMK mulai berkembang. Hingga mengakibatkan virus berpindah dengan mudah dari satu hewan, ke hewan lainnya.

 

“Untuk selesaikan problematika ini, sikap kami tetap bertugas secara profesional, isolasi hewan ternak tetap berlanjut sampai permasalahan ini terselesaikan, sarannya. Menyebutkan terkait sampel dikirimkan ke lab Medan, pihaknya belum menerima hasil hingga kekinian,” demikian.

 

MAG /Reza A. Latif Melaporkan

Editor : DEN