IG.NET, ACEH BARAT – PT Prima Bara Mahadana, gelar kegiatan konsultasi publik terkait analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) kepada masyarakat Kecamatan Kawai XVI, Kabupaten Aceh Barat, Selasa 24 Mei 2022.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk sosialisasi perdana kepada warga setempat atas dampak lingkungan yang nantinya akan dikaji oleh pihak PT PBM pada lingkungan hidup sekitaran perusahaan guna dapat diproses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha pertambangan batu bara.
Kegiatan itu, diketahui turut melibatkan komponen masyakat terdiri dari enam desa lingkup kecamatan tersebut. Antaranya, Desa Alue Peudeng, Desa Tanjoeng Meulaboh, Desa Blang Dalam, Desa Teuping Panah, Desa Babah Meulaboh, Desa Pasie Meugat dan Desa Drien Caleue.
Kepala Tekhnik Tambang, Hendri Prabudi, mengatakan kegiatan ini dilakukan bertujuan bisa menarik input dari masyarakat terkait faktor produksi dari masyarakat sekitar. Termasuk desa terdampak aktifitas, imbuhnya.
Dia menjelaskan, tujuannya ini untuk menyerap segala aspirasi warga, masukan, saran serta kritikan, dan ini sangat membantu kami agar kegiatan kami berjalan lebih baik kedepannya, kata hendri.
Selain itu, PT PBM yang sudah pernah beroperasi, mungkin banyak yang belum terpenuhi terkait oprasional masa lalu. Namun dia berupaya akan memperbaiki kedepannya agar oprasional berjalan lebih baik lagi, janji Hendri saat kegiatan.
“Kita dapat manfaat besar dari kegiatan ini, sebab kita mendengar langsung masukan-masukan dari warga setempat, Insyaallah kedepan lebih baik.”
Menurur Hendri, secara korporasi perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial terhadap pengembangan dan kemanfaatan untuk masyarakat. “Tentunya, terkait penyampaian masyarakat terhadap Corporate Social Responsibility (CSR), itu akan kita laksanakan dengan tepat sasaran, berguna dan berefek langsung kepada masayarakat setempat.”
Kechik Pasi Meugat, Dedi Mahyudi, menambahkan bahwa kegiatan ini satu jalan yang baik. Melihat bahwa banyak perbedaan dari yang sudah-sudah secara signifikan.
Dia menilai, PT PBM kemarin menawarkan isu yang manis saja tanpa melakukannya. Sehingga ada beberapa poin masukan masyarakat meliputi dari pembesan lahan, tenaga kerja dan jaminan dampak negatif dari dabu
Kata Dedi, sekarang perbedaannya mereka mau menerima aspirasi, kritik, saran masukan masyarakat, dan bisa tukar pendapat. “Mudah-mudahan kedepan PT PBM bisa lebih baik lagi dan dapat memenuhi janjinya sendiri,” harap dia.
Turut hadir Kepala Dishub, Dinas PUPR di wakili, Dandramil, Kapolsek.***
MAG /Reza A. Latif Melaporkan
Editor : DEP
