Jendela AlaNanggroe Aceh

Gangguan Sistem Interkoneksi : Aliran Listrik Hidup Mati “Ibarat Hidup Segan, Mati Tak Mau”

Avatar photo
×

Gangguan Sistem Interkoneksi : Aliran Listrik Hidup Mati “Ibarat Hidup Segan, Mati Tak Mau”

Sebarkan artikel ini

IG.NET, ACEH SELATAN – Gegara arus listrik tidak normal terjadi akibat sistem Interkoneksi di seluruh Aceh, hal itu ibarat “Hidup Segan, Mati Tak Mau,” Ungkap Ifan Tarigan, Sekretaris PWI Aceh Selatan, Selasa 17 Mei 2022.

 

Dia mengaku geram terhadap PLN. Saat sedang buat berita, listrikpun hidup mati-hidup mati. Sehingga sangat menganggu dan disayangkan sejumlah perangkat eletronik komputer terancam rusak, katanya nada kesal.

 

Belum lagi barang elektronik rumah tangga, imbuh wartawan grup MNC itu, seperti kulkas dan televisi juga menjadi sasaran akibat ngedropnya listrik terjadi berulang kali.

 

Terpisah, Manager PLN Tapaktuan, Mustafa Kamil, ditemui IndonesiaGlobal, memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Sehingga para pelanggan PLN terganggu akibat padamnya listrik, dikatakan bukan dari PLN Tapaktuan.

LIHAT JUGA:   135 Kg Sabu Jaringan Fredy Pratama Gagal Edar di Aceh

 

“Hidup mati listrik ini berasal dari interkoneksi sistem di pusat, yakni di Banda Aceh. Sebagian instansi sudah lebih dahulu kami beritahukan,” katanya.

 

Menjelaskan, yang sudah normal itu hanya Kota Tapaktuan. Mulai dari Gunung Kerambi hingga Batu Itam. “Termasuk Jalan Merdeka sudah normal kembali dibantu mesin cadangan,” ungkap Mustafa Kamil.

 

Jika listrik mati sekali-kali, ia pun mengakui benar itu dari jaringan mereka disebabkan gangguan dari hewan tersengat jaringan listrik, seperti monyet dan tupai merayap pada jaringan SUTM terjadilah padam dadakan sekitar pelanggan PLN.

LIHAT JUGA:   Polisi Tegaskan Komitmen Penyelesaian Kasus Ipda YF

 

Sementara, Lismayar, salah satu warga Lhok Keutapang, juga mengaku sangat geram terhadap PLN yang hidup mati, hidup mati, terus. Belum ditambah kondisi alam kekinian panas membuat gerah, katanya.

 

“Alat pendingin AC, sekali menyala, kemudian mati. Ini yang membuat geram, tandasnya. Sebagai pelanggan, ini merugikan kami.”

 

Dari Banda Aceh, warga juga mengaku geram dengan listrik mati hidup, mati hidup. Kata salah satu warga Lamlagang, jika peralatan rumah tangga rusak, siapa betanggungjawab? “Jelas kami konsumem yang dirugikan,” imbuhnya kesal.***

 

Yunardi dan Dep Melaporkan

Editor : VID