IG.NET, ACEH BARAT – Warga Meulaboh dhebohkan peristiwa baku hantam sesama remaja mengakibatkan kemacetan terjadi di Jalan Sisingamangaraja, Kota Meulaboh, tepatnya Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Jum’at 13 Mei 2022 malam.
Diketahui, sebab kemacetan jalan terjadi karena banyaknya kendaraan warga terparkir di badan jalan sejak pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kemacetan itupun sempat mendapat teguran dari pihak kepolisian dan membubarkan keramaian.
Pengamatan IndonesiaGlobal, kemacetan berawal dari peristiwa baku hantam antara dua remaja akibat selisih paham dan terjadi perkelahian sengit, menyebabkan satu remaja Daffa Farhan Arlianda, 17 tahun, Warga Drien Rampak berlumuran darah.
Boy, 30 tahun, warga setempat, tetangga Daffa, menyebutkan baku hantam itu terjadi di Jalan BKKBN Simpang KB. “Kemudian korban dibawa pulang oleh temannya ke rumah. Dan saat ini korban sudah dibawa ke UGD RSUD Cut Nyak Dhien menerima perawatan,” ungkap Boy, kepada IGN.
Sementara Daffa (korban), mengaku pemukulan itu terjadi setelah dia membawa pulang Sepeda Motor merek Suzuki Shogun milik AW (pelaku) ke tempat tongkrongan sekira pukul 21.30 WIB.
Kata dia, saya dan teman meminjam motor ke AW sebentar untuk pergi ada keperluan. Lalu saya pun pulang ke tempat tongkrongan. Teman saya yang membawa motor itu menjatuhkan motor si AW.
Menurut Daffa, kemungkinan AW ini salah paham. “Dia pikir saya yang menjatuhkan motor tersebut. Kemudian, tanpa diketahui AW langsung menghantam dirinya dengan balok padat di kepala,” cerita korban di RS.
Sementara, M. David, 46 tahun, Orang Tua korban mengatakan dirinya sangat kecewa atas terjadinya pemukulan membuat anaknya mengalami luka parah dan berlumuran darah.
Kata dia, bila ada permasalahan kan bisa diselesaikan baik-baik. Jangan langsung main pukul. Akibat pukulan itu, dia harus menerima delapan jahitan di kepala. Karena itu, melihat luka parah anaknya ini, kami sekeluarga akan melakukan mufakat untuk arah permasalahan ini di bawa kemana nantinya, ujar David, lirih sedih.
Zulkarnaini, Ketua Pemuda Desa Drien Rampak, menambahkan peristiwa pemukulan itu berupaya agar permasalahan tidak berkepanjangan, mengatakan akan melakukan mediasi antara kedua pihak.
“Selanjutnya akan diupayakan melalui proses jalur kekeluargaan secara damai, di Kantor Desa Drien Rampak mengundang para perangkat desa tempat pelaku tinggal.”
Polisi saat bubarkan warga :
Kata Zul, kita sudah bermusyawarah dengan keuchik, jika permasalahan terjadi ini akan dibawa ke jalur damai antara dua belah pihak secara adat gampong, seraya menegaskan itu sudah saya sampaikan kepada pihak keluarga korban dan pihak keluarga pelaku.
Informasi baru diterima IGN, hingga kekinian lanjutan perdamaian direncanakan berlangsung malam ini batal dilaksanakan. Belum diketahui apakah pihak korban akan membawa kasus ini ke ranah hukum?
Pun demikian, Ketua Pemuda Desa Drien Rampak, Zulkarnaini, saat dihubungi kembali, menjawab besok jam 10 proses mediasinya di kantor kheucik, katanya singkat, Sabtu 14 Mei 2022 malam.***
MAG /Reza A. Latif Melaporkan
Editor : VID