IG.NET, ACEH SELATAN, Pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Aceh Selatan, meluncurkan program kerja baru di jajaran PC GP Ansor setempat, yaitu program kerja Saweu Dayah Kebangsaan, Kamis 12 Mei 2022.
Hal itu disampaikan Ust. Muhammad Ridho Agung Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor kabupaten, kepada IndonesiaGlobal, Jum’at 13 Mei 2022.
Kata dia, Program Saweu Dayah Kebangsaan adalah rangkaian salah satu program kerja PC GP Ansor Aceh Selatan dalam mensosialisasikan dan mengenalkan GP Ansor kepada pimpinan serta santri di Dayah seluruh kabupaten.
“Tentunya ini juga sebagai langkah awal PC GP Ansor kabupaten menjaga Ukhuwah Islamiyah dengan dayah-dayah yang ada di sini,” imbuh Muhammad Ridho.
Menurut dia, GP Ansor sebagai barometernya NU berkomitmen bekerja sama dengan seluruh Dayah yang ada di Kabupaten Aceh Selatan, sebagai mandat menjaga Ahlunsunnah Wal Jama’ah dan jaga Ulama secara bersama dan seiring seirama dengan menjaga persatuan bangsa.
“Dalam langkah awal mewujudkan program tersebut, maka PC GP Ansor Aceh Selatan, mengawalinya di Dayah Darussalam Labuhan Haji.”
Dalam kunjungan itu, Ridho juga mengatakan kami disambut baik oleh Abi Hidayat dan Alhamdulillah, “Beliau mengapresiasi dan memberikan dukungan atas hadirnya GP Ansor di Aceh Selatan.” Sebut Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor, pada pertemuan juga membagikan Buku Wasathiyah Islam.
Abi Hidayat, kepada Ansor Aceh Selatan, untuk terus menjadi Pioner Persatuan dalam masyarakat, khususnya Masyarakat Aceh Selatan, pesan dia.
Azhar Sekretaris GP Ansor kabupaten, mengatakan kenapa program ini di perlukan? Menurutnya ini untuk menghilangkan Misinformasi (informasi keliru) tentang GP Ansor Nadhlatul Ulama beredar sedemikian liar di masyarkat, ungkap Sekretaris GP Ansor saat mendampingi ketua kunjungan perdana itu.
Di lokasi turut hadir Kasakorcab Banser Aceh Selatan Muhammad Taufiq, serta jajaran pengurus PC GP Ansor lainnya, menambahkan jika pihaknya siap untuk memetakan peta Dakwah Islam Puritan (Wahabi) di masyarakat Aceh Selatan kepada Abu-abu Pimpinan Dayah serta ormas-ormas Islam di Dayah Kabupaten Aceh Selatan.
Kata dia, Wahabi yang sudah mulai menancapkan gaung “di Bumoe Tuan Tapa,” hanya mampu di hadang jika ormas-ormas Islam beserta dayah-dayah bersatu melakukan pergerakan secara bersama.***
Yunardi melaporkan
Editor : DEP