IG.NET, ACEH BARAT – Ratusan warga berziarah ke makam dengan menggelar acara Kenduri Jeurat dilaksanakan usai Idul Fitri yang berlangsung di Desa Ranto Panyang Barat, Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, Rabu 11 Mei 2022.
Diketahui, tradisi kenduri Jeurat merupakan salah satu warisan budaya asal Aceh yang diwariskan nenek moyang sejak ratusan tahun lalu. Kegiatan tradisi ini berupa menyembelih kurban, memasak dan makan bersama dilaksanakan di kuburan.
Acara ini biasanya dilakukan ketika menjelang ramadhan. Tetapi terkadang juga bisa dilaksanakan beberapa hari setelah lebaran (Idul Fitri). Tergantung dari hasil rapat desa sebelumnya dilakukan.
Kenduri sendiri dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Sedangkan Jeurat (bahasa Aceh) memiliki arti kuburan atau makam.
Acara kenduri jeurat merupakan tradisi turun menurun diadakan setiap tahun, indentiknya acara tersebut di laksanakan pada delapan lebaran sampai memasuki belasan lebaran Idul Fitri.
Pengamatan IndonesiaGlobal saat prosesi berlangsung di sejumlah lokasi pemakaman dalam Kecamatan Meureubo, kenduri jeurat itu dimulai pada pukul 14.30 WIB dihadiri sekira seratus lima puluh orang yang terdiri dari kalangan laki-Laki dan perempuan. Mulai anak-anak hingga ibu-ibu dan bapak-bapak.
Mereka tampak membawa nasi rantangan, nasi kotak, nasi bungkus dan kue untuk dimakan bersama usai bersamadiah dan berdoa untuk arwah telah tiada.
Menurut Informasi di lokasi, kenduri jeurat dilaksanakan itu dihadiri para keluarga berdomisili luar daerah ataupun Kabupaten Aceh Barat. Sepintas terlihat acara kenduri tersebut lumayan besar, namun warga yang hadir berkurang dari tahun lalu.
Manto, 34 tahun, Warga Desa Fajar Harapan, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan, mengaku datang ke Meulaboh hanya untuk menghadiri prosesi kenduri jeurat.
“Berangkat dari Aceh Selatan, kemarin jam sepuluh pagi dengan tujuan berziarah ke makam Ibu. Tujuan lainnya melakukan silaturrahmi dengan saudara-saudara di Meulaboh,” katanya kepada IGN.
Zaini, 44 tahun, warga Ranto Panyang Barat, menambahkan kenduri jeurat yang dilaksanakan hari ini, Alhamdulilah berjalan sesuai rencana. Namun, dikarenakan kondisi cuaca mendung, warga yang datang berkunjung pun menurun pada acara ziarah dan berdoa bersama di pemakaman ini.
Video tradisi Kenduri Jeurat :
Kata dia, hari ini yang hadir sekira seratus lima puluh orang. Sedangkan pada tahun lalu dihadiri sekira tiga ratus orang. “Sampai jalan di lorong berbentuk leter L dipenuhi oleh warga,” seraya menunjuk ujung lorong.
Di acara kenduri jeurat itu, amatan lain terlihat adanya jamuan makan yang disuguhkan kepada anak yatim hadir di lokasi serta dilanjutkan dengan pemberian santunan berupa uang tunai dari anggota keluarga ahli waris.***
MAG /Reza A. Latif melaporkan
Editor : DEP