IG.NET, ACEH BARAT – Gonjang-ganjing seputaran Universitas Teuku Umar (UTU) menyengat lagi paska Hari Raya Idul Fitri 1443 H. “Bau Amis”nya kini sudah menembus Jakarta. Aroma tak sedap ini sengaja digelontor pihak tertentu atas kekecewaan terhadap kebijakan yang tidak lazim proses penyaringan Bacarek.
Agar laporannya tidak dianggap hoax, ke Dirjend Pendidikan Tinggi (Dikti), para korban pelapor langsung mengantar berkasnya secara tertulis, seperti dilakukan Prof. DR. Darmawi Cs, beberapa pekan lalu.
Seiring adanya masukan resmi ini, PLT Sekretaris Dirjend, Tjitjik Srie Tjahjandarie, pada tanggal 17 April langsung meminta klarifikasinya. Tapi pihak UTU tidak menggubris sedikitpun. Bahkan dianggap angin lalu saja kata sumber IGN, buktinya tanggal 18 April 2022 petang, langsung melakukan proses penyaringan yang dilakoninya hingga Prof. DR.Ir. Muchkisin terdepak dari tiga besar, sebagaimana design dasar untuk perekayasaanya itu.
Dalam surat PLT Sekreris Dikti Nomor 2151/EI/TI/0002/2022 tertanggal 17 April itu, jelas-jelas meminta klarifikasi dan peninjauan ulang pemilihan Bacarek dan rekrukmen calon senat UTU.
Hasil penyaringan Bacarek menjadi Calon Rektor (Carek) yang diantar langsung Ketua Panitia DR Mursyidin itu hingga kini tidak digubris pula pihak Dikti, maka proses pemilihan Carek UTU ini masih mengambang, tandas sumber ini lagi.
Dalam suasana pengambangan ini, Dikti kembali menerima laporan baru lagi dari Pemda Aceh Barat tentang issue dugaan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi asal Medan di kampus itu. Kasus ini sempat ditangani dan disidangkan Dinas Advokasi dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Aroma lain yang mencoreng keharuman nama kampus ini tentang menguapnya issue dugaan plagiasi yang dilakukan salah seorang dosen berpredikat doktor. Dalam plagiasi itu sang doktor menciplak langsung hasil penelitian strata satu sebagai bahan disertasinya.
Ini sungguh tak bisa dimaafkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, ungkap sumber IGN mengakhiri.
Ketika IndonesiaGlobal menghubungi Rektor UTU Prof. Jasman Ma’ruf, per WhatsApp, tetap tidak diresponnya. Sedangkan DR. Mursyidin Ketua Panitia Penyelenggara Bacarek UTU saat dikonfirmasi IGN awalnya hanya menjawab singkat, terkait ini bukan ketua yang menjawab, ini ranah Pak Rektor yang mejawab, terimakasih, tulis dia.
Namun, ketika IGN mencoba menghubunginya lagi, berkali-kali, akhirnya nomor wartawan anda inipun langsung diblokirnya.***
Redaksi melaporkan
Editor : Adnan NS