IG.NET, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) menggelar Aksi Demontrasi bersama Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat di depan Gerbang DPR/MPR/DPD RI, Kamis 21 April 2022.
Amatan IndonesiaGlobal.Net, para elemen buruh, masyarakat yang diiukuti belasan kaum ibu-ibu disertai dua unit mobil komando terlihat memasuki jalan raya dari arah Slipi menuju gerbang gedung dewan terhormat Senayan, Jalan Jendral Gatoto Subroto, meramaikan area unjuk rasa pukul 13.37 WIB.
Sebelum demonstrasi digelar, para peserta unras turut menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan lagu Ibu Kita Kartini. Lagu itu dinyayikan bertepatan dengan hari Kartini berlangsung.
Di lokasi sama, aparat kepolisian telah siap-siaga dengan menyiapkan sejumlah Kendaraan Taktis (Rantis), antaranya Barracuda dan Meriam Air alias Water Cannon, ditambah dengan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), kawat berduri pengurai massa.
Berikut Video Unras Senayan :
Sementara, sejumlah personel Brimob turut disiagakan guna mengamankan demonstrasi akan berlangusung tersebut dengan dibekali alat pelindung diri seperti helm, tameng dan tongkat.
Ketua Serikat Pekerja Indonesia (SPI) DPD DKI Jakarta, saat orasi di atas mobil komando dikelilingi pengeras suara, mengatakan kaum Buruh dan para ibu-ibu pejuang, dalam memperingati hari Kartini ini kita menggelar aksi damai.
Sebab, kata dia hidup kita semakin sulit. Mari bersama-sama membangun kekuatan, mari bersama-sama bersatu untuk membela kepentingan rakyat pada rezim berkuasa saat ini, seru sang orator bersemangat.
Dalam aksi itu, para demonstran juga menuntut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dipecat. Turunkan harga minyak goreng, dan Jokowi mundur.
Bukan hanya melalui orasi saja, tuntutan itu juga terpampang dalam bentuk tulisan di mobil komando dan poster dibawa para peserta aksi unjuk rasa.
Adapun tuntutan lain diminta mereka, yaitu Hentikan Pembahasan UU Ciptakerja Inkonstitusional dan Hentikan Upaya Revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang Undangan. Hentikan Kriminalisasi Terhadap Gerakan Rakyat, Tuntaskan Pelanggaran HAM dan turunkan harga (BBM, Migor, PDAM, listrik, pupuk, PPN dan tol).
Selain itu, tangkap, adili, penjarakan, dan miskinkan seluruh pelaku Koruptor. Lalu, redistribusi kekayaan nasional (berikan jaminan sosial atas pendidikan, kesehatan, rumah, fasilitas publik, dan makan Gratis untuk masyarakat).
Bukan hanya itu saja, para peserta meminta sahkan UU PRT dan Berikan Perlindungan Bagi Buruh Migran. Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan hentikan perampasan sumber-sumber Agraria. Tolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.
Kenudian, berikan akses partisipasi publik seluas-luasnya dalam rencana revisi UU SISDIKNAS. Dan terakhir tolak revisi UU No 21 Tahun 2000 tentang serikat pekerja.
Amatan lain terlihat, dalam suasana puasa aksi demonstrasi itu tanpa adanya kericuhan seperti terjadi pekan lalu di lokasi yang sama. Massa tampak santun tidak anarkis.
Demo kali ini berbeda dengan demo sebelumnya dikarenakan tidak ada kerusuhan ditimbulkan massa. Dalam aksi itu pun pimpinan dewan terhormat juga tidak dapat ditemui massa maupun menemui massa dikarenakan para anggota DPR/MPR RI sedang reses (kunjungan kerja ke Daerah Pemilihan/Dapil)
Di lokasi aksi, juga terlihat kaum ibu-ibu tengah sembahyang ketika waktu shalat tiba.***
D. M. Adens melaporkan
Editor : VID