IG.NET, ACEH BARAT – Proses penyelenggaraan visi-missi Bacarek UTU dan penyaringan Careknya berakhir sukses menjelang berbuka puasa.
Proses penyaringan dilakukan Senat Universitas Teuku Umar (UTU) secara tertutup Senin, 18 April 2022 petang, suara terbanyak diungguli DR. Ishak, M.Si. Sementara rivalnya Prof.DR.Ir. Muchlisin, sedianya membayang-bayangi Ishak mengalami kekalahannya di negeri kelahiranya, alias tersungkur di”kandang”nya sendiri.
Guru besar juga Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan itu hanya mengantongi satu suara saja dari 17 personal Senat UTU ini. Itupun diduga suara pelarian dari Senat yang membelot.
Dr. Ishak Hasan, walau tidak memiliki izin dari Almamaternya USK (Universitas Syiah Kuala) berhasil mengantongi tujuh suara. Kedua sosok figur ini dari USK diperbantukan ke UTU.
Tiga figur Bakal Calon Rektor(Bacarek) lainya Dr. Teungku Muhammad Sahudra, M.Pd mewakili dosen milenium dari Unsam, berhasil empat suara. Dr.M. Akmal, MA dari Unimal Lhokseumawe juga sama-sama meraih empat suara.
Sedangkan DR.Ir. Azhari, M.Sc, juga dari Universitas Malikulsaleh (Unimal), suaranya tidak tercatat (kosong). Satu suara lagi terkesan sengaja dirusakkan diduga agar menjadi suara tunggal untuk Muchlisin, mantan Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan kelautan UTU ini.
Menurut Ir. Mursyidin, Ketua Penyelenggaran visi-missi program kerja UTU dan penyaringan Bacarek menjadi Carek ini kepada IndonesiaGlobal.Net, pihaknya sukses pada tahapan ini.
Tahapan berikutnya Tiga paket nama Calon Rektor (Carek)ini segera dikirim ke jakarta untuk memperoleh persetujuan Mendikbud, katanya.
https://indonesiaglobal.net/2022/04/18/proses-visi-missi-utu-akankah-muchlisin-disembelih-di-kandang-sendiri/
Proses panyaringan Senin petang, dari lima bakal calon menjadi tiga calon Rektor. Pelaksanaan berdasarkan hasil rapat senat terbuka sekaligus disaksikan para bakal calon sendiri saat proses pemungutan suara.
Menurutnya, proses pengumutan suara dilakukan melahirkan calon rektor periode 2022-2026, punggahnya mengakhiri.
Kubu Ishak malam sedikit riang, ucapan selamat mengumpulkan suara terbanyak terus mengalir. Kelompok usai tarawih memenuhi alias “lambong-lambong kupiah.”
Sebelumnya, terkait kejatuhan Prof. Muchlisin di “kandang” nya sendiri sudah diprediksikan banyak pihak. Selain adanya dugaan rekayasa untuk menggoalkan “putra mahkota,” juga muncul Muchlisin dianggap penumpang terakhir yang nimbrung dalam kancah ini.***
Redaksi melaporkan untuk IG.NET
Editor : VID