IG.NET, SWEDEN – Salah satu bukti kekuasaaNya, Allah SWT gagalkan rencana aksi pembakaran Kitab Suci Alquran, di Qrebro City Swedia Jum’at 15 April 2022 petang sekitar pukul 07.14 PM (pukul 00.14 WIB Sabtu dinihari, 16 April 2022).
Awalnya, sesuai izin dikantongi Rasmus Paludan, warga negara Denmark merencanakan pembakaran sejumlah ratusan kitab suci ummat Islam (Alquran) di depan Masjid Besar Kota Qrebro, Swedia.
Rencana pada lokasi ini, tiba-tiba pihak kepolisian setempat memindahkan ke lokasi barunya Taman Sveaparken di kota yang sama, tutur Asnawi Ali, khusus kepada IndonesiaGlobal.Net, berpusat di Meulaboh Sabtu siang tadi.
Di lokasi baru ini sejak pukul 05 sore waktu setempat, polisi Swedia sudah berjaga-jaga dengan mengerahkan empat armada tantis dan armada Water Canon serta pemadam kebakaran (Damkar).
Sudah dua jam dinantikan, namun Rasmus Paludan si pelaku aksi ini tak kunjung datang juga. Suasana semakin ramai, para ummat Islam Eropah, asal Asia, dan Asia Tenggara (Asteng), termasuk etnis Aceh mulai dongkol.
Dalam suasana menjelang berbuka puasa itu, mereka mulai tegang dan mempertanyakan soal ketidak hadiran pelaku aksi dan proses perizinan, hingga terjadi perang mulut dan menyusul terjadinya kebakaran kenderaan polisi negara itu.
Ketika perang mulut disusul suasana hiruk pikuk terdengar terikan aneka bahasa Arab, Inggeris, Swedia, Melayu dan yang paling lantang adalah dan keras suara etnis Aceh, tukas Asnawi menceritakan.
Menurut Asnawi Ali pemuda asal Grong-Grong Pidie ini, ketika menerima kabar tentang rencana pembakaran Alquran ini, dianya sedang berada di London.Walaupun berada di negeri Scandinavia bersuhu dingin, namun darahnya bagaikan mendidih.
Jumat pagi kemarin pemilik Vlogger ATAKANA TV ini, langsung terbang ke Stockholm, Sweden.Perjalan ke Kota Qrebro sebalah barat kota ini menempuh jarak 200 kilometer atau satu satu tempuh dengan kereta Api.
Usai shalat Ashar Chik, putik, tuha muda, inong-agam (kakek, nenek, cucu, tua, muda dan seluruh jenis kelamin) dari seluruh etnis bangsa di dunia langsung berkumpul dan mereka berjalan kaki menuju Taman Sveaparken untk menggagalkan rencana aksi orasi brutal ini.
Sepertinya si anti Islam ini, Rasmus Palundan sengaja menggelar rencana aksi orasi dan pembakaran Alquran ini dilakukan bersamaan memperingati Jumat Agung, Sabtu Suci dan Hari Minggu Paskah(Wafat Isa Al-Masih) bagi ummat Kristiani.
Keanehan terjadi, polisi setempat terlihat sangat ketakutan dan lari pontang panting (jicawiek iku-iku), melihat gelombang massa ummat Islam. Padahal sesungguhnya jumlah itu tidak seperti terlihat di matanya (Mungkin bayangan mirip dengan perang Badar?)
Perlengkapan penangkis huru hara dan kenderaaannya mereka tinggalkan begitu.Beberapa menit menjelang berbuka puasa api semakin membubung tinggi tapa ada bala bantuan satu pun.
Bukankah perang badar zaman Nabi Muhammad SAW, berlangsung di bulan puasa lengkap dengan persenjataannya dari kedua bah pihak. Aksi pembakaran kali ini hanya berkat pekikatkan gema Allahuakbar, polisi sudah lari terbirit-birit. Si Rasmus Paludan pun tidak kelihatan batang hidungnya, kisah mantan Loper Waspada ini khusus kepada IGN mengakhiri.
Diketahui, pelaku yang sama Rasmus Palundan, pernah melakukan pembakaran Alquran tahun 2019 di Linkoping n Rinkeby. Akhirnya dia dicekal masuk ke Swedia selama dua tahun, sekarang masa cekal berakhir, kekinian melakukan aksi tidak berasap lagi di kota Qredro.****
Adnan NS melaporkan untuk IG.NET
Editor : Redaksi