IG.NET, BANDA ACEH – Kobaran api di Mall SUZUYA Banda Aceh menyala kembali saat senja kala tiba. Petugas keamanan masih terus berjaga-jaga hingga tengah malamnya.
Bakda Dzuhur tadi hujan deras pun sempat mengguyur Kota Banda Aceh, seketika api pun ikut mereda beberapa saat. Namun kepulan asap tetap menyelimuti plaza termegah ini. Begitu juga mobil pemadam gabungan Aceh Besar dan Banda Aceh satu persatu masih mengangkut air untuk melakukan penyiramannya hingga senja tiba.
Saat petugas aplusan, justru api tiba-tiba marak lagi dari sumber gumpalan asap belakang merayap ke arah depan seperti ada yang menyulutnya. Bunga api pun berjatuhan ke lantai bawah dan langsung merambas apa saja barang lainnya lagi.
Mall baru dan termegah dan memiliki lengkap barang keperluan warga di Banda Aceh, acap disinggahi masyarakat kota ini dan yang berdatangan dari Banda Aceh. Kekinian Mall kebanggaan musnah dilalap si jago merah Senin tengah hari 04 April 2022 tengah malam ini.
Asap hitam pekat terlihat mulai mengepul ke udara sekitar 11.45 Wib. Para pengunjung dan petugas berseragam khas merah di gedung berlantai tiga ini berhamburan menuruni tangga darurat untuk menyelamatkan diri.Siang itu pengunjung sedang padat membeli keperluan sehari-hari.
Warga Gampong Lamteumen Timur dan penghuni Ruko di seputaran mall ini menjerit ketakutan sambil berlari mengaman barang berharga bersama anak-anaknya.
Sumber api diperkirakan dari lantai teratas sebelah barat gedung yang dikelilingi padat rumah warga itu. Sejumlah Mobil Pemadam Kebakaran(Damkar) Banda Aceh yang tiba sekitar 20 menit kemudian awalnya hampir sukses menjibakkan jilatan api yang membubung tinggi itu.
Seiring angin berembus kencang api kembali marak dan kepulan asap hitam kembali meninggi ke udara.Bantuan sejumlah Damkar Aceh Besar yang berpusat di Lambaro, Ingin jaya, diterjunkan untuk memadamkan si jago merah yang kian merambah itu.
Sore tadi api mulai padam, namun asap tebal masih mengepul ke atas mengarah ke arah Jalan Teuku Umar. Petugas Damkar dan Polri serta TNI terlihat terus berjaga-jaga.
Menurut para petugas kepolian kepada kepada IGN, sumber api diperkirakan dari arus pendek lantai atas bagian belakang. Amatan di lapangan, polisi juga masih terus disiagakan di seputaran ini kawasan rumah penduduk, jalan utama hingga ke tepi sungai Krueng Doy.
Tidak ada korban jiwa di balik kobaran api yang muncul tenggelam sejak tengah hari hingga tengah malam. Menurut keterangan, salah seorang petugas pemadam yang terhirup asap terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Petugas ini tidak mengetahui identitasnya. Warga kian datang berjubel, petugas terpaksa menutup lagi jalan utama dua jalur itu. Aksi penjarahan barang berhasil dicegah, namun jalaran api tidak bisa dicegah walaupun sudah ribuan kubik air
disiramkan.
Masyarakat terpaksa berjalan kaki sehubungan larangan dimasuki setiap kenderaan. Dalam suasana ini, dua unit sepeda motor yang diparkir di dalam kawasan masjid kupiah meukeutop, dikabarkan hilang. Kelihatannya ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Petugas kepolisian terus melakukan pengaturan di jalan tersebut yang banyak datang melihat kemarakan api hingga tengah malam ini.
Anehnya lagi, api yang bergelora kedua kali usai Magrib tadi sudah senyap, hanya tinggal puing dan asap. Di luar dugaan pada pukul 23.08 WIB, di mana kucuran keringat kalangan petugas pemadam belum mengering, tiba-tiba si jago merah itu marak lagi pada sisi selatan bangunan bertingkat ini.
Menurut catatan media IndonesiaGlobal.Net, peristiwa kebakaran dialami Swalayan terkenal di Nusantara ini, merupakan keempat kalinya di Banda Aceh. Sekitar hampir tahun lalu. Persisnya sebelum tsunami, kebakaran pertama melanda swalayan ini ketika berpusat di Pasar Aceh. Plaza ini kembali berfungsi beberapa tahun kemudian setelah direnovasi.
Tidak lama berselang, pada suatu malam kembali diamuk api, namun kali langsung bisa dipadamkan saat itu juga, Adi Setempel salah seorang pedagang di seputaran pasar Aceh itu, kepada media ini menjelang Selasa dinihari.
Pada tahun-tahun awal menempati bangunan megah ini didirikan di atas lahan bekas Terminal Antar Provinsi Seutui, Banda Aceh Plaza ini kembali “disapa” sang api juga pada lantas teratasnya, namun langsung sempat dipadamkan seketika.
Kebakaran ke empat kali ini lebih dahsyat lagi dan unik. Si apinya seperti berpura-pura “tidur” sambil mengendap lalu merayap dan tiba-mengamuk lagi saat senja kala. Merembes ke mana-mana, hingga seluruh barangnya langsung menjadi abu.
Saat berita ini ditayang, asap sisa bakaran masih tetap mengepul, walaupun lidah apinya sudah tidak terlihat ke permukaan lagi.****
Penulis : Adnan NS
Editor :