Jendela AlaNanggroe AcehSUMUT

Pasien Rujukan Dipulangkan, Ayah Korban Sesalkan Sikap RS di Medan

Avatar photo
×

Pasien Rujukan Dipulangkan, Ayah Korban Sesalkan Sikap RS di Medan

Sebarkan artikel ini

IG.NET, SUBULUSSALAM – Dua pasien rujukan RSUD Kota Subulussalam ke salah satu RS di Kota Medan yang dipulangkan dalam kondisi masih sakit parah, disesalkan oleh Ayah korban Alias Nduru.

 

Pasalnya, korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) menimpa dua siswa SMPN 3 Simpang Kiri, Lidahayati, 15 tahun dan Murti Jelita, 13 tahun, warga Desa Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Subulussalam itu dipulangkan masih dalam kondisi sakit parah, seperti tak diberi perawatan, imbuhnya, Selasa 29 Maret 2022.

 

Alias pun berharap perhatian dan bantuan dari Pemko Subulussalam, karena kondisi ekonomi mereka juga sangat memprihatinkan. “Kecewa saya pak, kondisi anak kami sangat parah tapi udah dipulangkan,” kata Alias, mengaku ikut mengantar korban saat dirujuk, ungkapnya kepada wartawan.

Foto : Lidahayati (Baju hijau) tampak seperti bingung dan linglung. Sementara Murti Jelita (berbaring), kondisi tangan kirinya patah, hanya bisa terbaring, sesekali mengerang kesakitan. (Khairul)

 

Alias Nduru, 42 tahun, Ayah Lidahayati, beraama Pakcik Murti, didampingi Ketua Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Ahmad Rambe, saat di kediaman Rabu 30 Maret 2022, menceritakan laka lantas terjadi di Dusun Lae Terutung, Desa Lae Oram, pada Senin 21 Maret 2022 sekira pukul 14.00 WIB mengakibatkan kedua korban mengalami luka berat. Setelah dirawat sehari di RSUD Subulussalam, mereka dirujuk ke RS di Medan.

LIHAT JUGA:   Tim III Safari Ramadhan Aceh Tenggara, Syiarkan Islam di Pelosok Pedesaan

“Setelah sehari semalam dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Subulussalam, dua korban dirujuk ke Rumah Sakit Bina Kasih (RSBK) Medan, Selasa 22 Maret 2022 sore,” jelas Alias Nduru, dibenarkan Ahmad Rambe yang ikut berkoordinasi dengan pihak RSUD Kota Subulussalam pra rujuk, menambahkan, empat hari dua korban tidak sadarkan diri selama di RS Medan.

Amatan di rumah korban, dipadati sejumlah warga dan kerabat. Lidahayati tampak seperti bingung dan linglung, sementara Murti Jelita yang kondisi tangan kirinya patah, tampak hanya bisa berbaring dan sesekali mengerang kesakitan.

LIHAT JUGA:   Diduga Leasingkan Aset Gampong, Mantan Keuchik Pusong Dilaporkan ke Polres Langsa

Terkait kasus di sana, Ahmad Rambe, sesalkan pihak RSBK yang dinilai teledor memulangkan dua korban yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sehat.

 

Kata Rambe, pihak RSUD Kota Subulussalam juga disarankan cermat dan jeli dalam memilih RS rujukan di Medan, sehingga tidak menimbulkan persoalan seperti yang dialami kedua korban ke depan.

 

Menirukan konfirmasi LAKI dengan Ade dari PT Jasa Raharja Kota Subulussalam, Ahmad Rambe akui jika uang jaminan kesehatan bagi korban sebesar Rp20 juta/orang sudah ditransfer ke pihak RSBK Medan.

“Kami dari LSM LAKI, meminta Pemko melalui RSUD Kota Subulussalam lebih jeli melihat kondisi ini dan pihak RS Bina Kasih bertanggung jawab penuh dalam menangani pasien rujukan dari daerah ini,” tegas Rambe, sambil memastikan kondisi kedua korban masih sangat memprihatinkan.***

 

Penulis : Khairul

Editor    : Rico D